Halo sobat... :)
Sebagai orang yang berprofesi sebagai sopir, mengharuskan saya untuk selalu dalam kondisi prima meskipun kurang tidur karena sering lembur. Untuk waktu makanpun terkadang harus saya tunda untuk mengantar sang
juragan. Akhirnya kopi dan gorengan menjadi menu wajib.
Dalam sehari, tidak kurang dari 5 gelas kopi hitam pekat sayahabiskan demi menghilangkan rasa kantuk. Gorengan beserta lalapan "cengek" (cabe rawit hijau) selalu menjadi menu pengganjal rasa lapar. Hasilnya perut jadi mules dan sering BAB alias diare. Hahahahaha...
Awalnya, saya mengira ini hal biasa karena mengira terlalu banyak minum kopi dan makan "cengek". Tapi lama kelamaan, saa semakin tidak nyaman dengan rasa sakit di area perut dan merasakan ada yang tidak beres dengan pencernaan.
Sering buang air besar, ternyata tidak hanya membuat rasa tidak nyaman. Efek lain yang ditimbulkan adalah membuat anus saya menjadi luka (Fissura Ani) dan dubur saya menjadi keluar (Ambeien). Sepanjang hari saya merasakan sakit yang luar biasa pada daerah perut terlebih pada daerah anus ketika duduk. Parahnya, mengemudi mobil tidak bisa dikerjakan dengan berdiri dan harus duduk ber jam-jam mengingat kondisi lalu lintas Jakarta yang padat. Lengkap sudah penderitaan saya ketika suatu ketika harus mengantar juragan ke Jogja. Saya terpaksa merasakan "sensasi yang luar biasa" selama perjalanan Jakarta - Jogja. Alamaaaaakkk....
Sepulangnya dari "masa penyiksaan", saya mendapat cuti selama 3 hari. Waktu ini saya gunakan untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter menyarankan untuk melakukan USG dan hasilnya saya positif terkena
RADANG USUS dan diberi resep obat serta wajib untuk tidak mengkonsumsi kopi dan makanan pedas yang menjadi biang kerok penyakit. Tapi selang seminggu setelah obatnya habis, penyakit ini tidak juga kunjung membaik. Feces (tahi) masih saja encer, bahkan tak jarang makanan yang baru saja saya makan, keluar dalam keadaan utuh (parah ya :D).
Beberapa teman saya banyak memberi masukan seperti pergi ke Shinse, makan biji pepaya tua dll. Namun tetap saja gagal. Sampai suatu ketika, istri saya memasak sop iga sapi untuk kami makan sekeluarga. Rasanya yang "ngaldu" sekali membuat saya makan dengan lahap sampai menghabiskan kuah sop dalam mangkuk.
Inilah awal kesembuhan saya.
Setelah makan sop iga sapi buatan istri, tidak seperti biasanya yang setelah makan (pasti) BAB, kali ini saya tidak merasakannya. Rasa mules juga sedikit membaik, bahkan keesokan harinya pada pagi hari saya baru merasakan mules hendak BAB. Saya memeriksa feces yang keluar dan JREEEEEng... Meskipun tidak sempurna, tapi saya mendapati feces yang keluar agak sedikit padat tidak seperti biasanya yang encer selama berbulan-bulan. Meskipun ragu, Kala itu saya berasumsi bahwa ini adalah efek daru sop iga sapi buatan sang istri tercinta. Merasa sedikit membaik, saya meminta istri untuk memasak sop iga sapi buatannya selama 3 hari berturut-turut.
Hari kedua, saya merasakan kondisi pencernaan saya semakin membaik dan rasa sakitnyapun mereda. Oh iya, untuk masalahfissura ani (dubur lecet-lecet) dan ambeien, saya mengobatinya dengan berendam air hangat. Fungsinya untuk membersihkan luka serta memperlancar aliran darah disekitar dubur (ini kata dokter). Rasanya pada saat berendam,luar biaa nyaman, nyeri ambeienpun berkurang saat ambeien menyentuh air hangat.
Hari ketiga, saya semakin membaik. BAB 1x sehari dan kondisi feces terlihat padat namun tidak keras. Karena tidak sering buang air besar, luka-luka di dubur saya pun perlahan mengering. Sedangkan ambeiennya, hingga sekarang meskipun pada saat BAB masih keluar, tapi saya tidak lagi merasakan nyeri. Ada yang bilang sih kalau mau benar-benar normal, ya harus di operasi. Hehehe... Saya memilih untuk membiarkan selama tidak terasa nyeri, lagi pula biayanya cukup mahal bagi saya yang bekerja sebagai seorang sopir.
Itulah pengalaman saya ketika sakit Radang usus, Fissura Ani dan Ambeien. Mudah-mudahan pengalaman ini dapat bermanfaat bagi sobat yang sedang mengalami sakit Radang usus dan komplikasinya. Terus terang saya sendiri ragu, apakah kesembuhan saya berkat sop iga sapi buatan istri saya atau bukan, tapi pada kenyataannya saya bisa sembuh.
Bagi sobat yang ingin mencoba "obat yang nikmat" ini, silahkan saja. Untuk resep masakan sop iga sapi, akan saya berikan pada posting berikutnya yang berjudul
Resep Sop Iga Sapi yang Nikmat dan Menyembuhkan.
Salam !